Warning: Cerita ini diperankan oleh karakter imajinasi saya, nggak terikat dengan karakter di dunia nyata maupun karakter dunia kapur sekalipun(?).
Inti yang dibicarakan sama dengan yang saya alami, tapi ini cerpen , bung, banyak hal yang kulebih-lebihkan dan kutambahi( malah rata-rata tambahan -__-)
Latar tidak sama dengan kejadian waktu itu.
Happy Reading My Curhatan in Short Story ****(~^^)~ Tralalalala....lalalalala....*****~(^^~)
Arti Kata itu Apaan, HAH!!?
Aku menelusuri gang kota untuk bergegas pulang ke rumah. Nggak kayak biasanya sih begitu, karena biasanya aku nongkrong dulu bareng temen atau nggak nyari suasana dengan sekedar mengelilingi sekolah sebelum pulang. Mungkin hal itu dikarenakan banyaknya tugas buat besok dan sang matahari udah bersinar terang-merepet menyuruhku pulang. Padahal tadinya aku udah berencana pergi ke rumah makan yang menyediakan 'ayam kentuki', yah, cuma buat asik-asik sama jepret-jepret narsis aja, biar grafik greget kehidupanku meningkat.
Di tengah perjalananku ke rumah, tiba-tiba aku mendengar sesuatu dari gang yang bersebelahan dengan gang rumahku. Di sana aku melihat 2 orang om-om lagi berdebat hebat. Tapi anehnya, si om 1 lagi berdiri sambil bergaya sok oke seraya menghisap sobat karib perengrut nyawa, sedangkan si om 2 duduk jongkok di sudut papan nama gang sambil ngelihat parit. Tuh orang pada ngapain? Batinku sembari mengacak-acak rambutku yang bermodel helm alias bob.
Si om 1 membuka mulut."Oi!! Ngapain kau disitu!? Mau jadi calon MADESU, HAH?!!!!"
"Nggak ya!! Aku bukan calon MADESU!!! Hp ku cuma habis pulsa dan gara-gara itu aku jadi nggak bisa konek ke internet!! Galau aku, men!!"
"Makanya kubilang kau itu calon MADESU!!! Masa cuma karena masalah gancil bin cetek itu kau galau!!"
"Jangan samakan aku denganmu dong!! Kau nggak pernah ngerasain jadi anak apdet makanya nggak tahu perasaanku!!"
"Aku juga anak apdet kok!! Aku tahu banyak tentang-"
"Model majalah gravure?"
"Mati kau MADESU!!!"
Mereka pun berantem membabi buta. Aku yang melihat mereka cuma bisa cengo.Orang-orang yang berlalu lalang melewati jalan itu mengernyitkan alis tanda heran dan ketika melihat ke arahku wajah mereka berubah kepo. Instingku yang bilang keadaan semakin buruk langsung mengajak kakiku untuk pulang. MADESU? Apa itu?
.
.
.
"Mama, arti Madesu apaan sih?" Tanyaku seraya mengambil kursi meja makan. Ia yang sedang merapikan tatanan piring yang sudah dicuci memalingkan wajahnya untuk melihatku. Ia menaikkan alisnya. "Made-apa? Dengar dari mana kata itu?" Tanyanya balik. Kini sorot matanya menatapku intens-meninggalkan banyak piring kinclong di atas meja makan dan mengambil tempat duduk di sampingku. Waduh! Kenapa nih? Ntah kenapa aku merasa seperti diintrogasi.
"Ng... Tadi Caca ketemu 2 orang aneh, terus mereka..." Aku menghentikan kalimatku, gugup."Terus mereka berantem, ma! Sambil teriak-teriak 'MADESU!!' ,'Calon MADESU', 'Mantan MADESU' dan berbagai MADESU lainnya..."
"Hah?" Si mama memiringkan kepalanya. " Mama nggak ngerti, coba tanya abangmu aja sono. Mama sibuk nih!"
Mama pun langsung ngacir sambil memunguti piring-piring di atas meja, kembali merapikan tumpukan benda oval tersebut. Aku menghela nafas, agak kecewa mendengar jawaban mamaku. Tak beberapa lama kemudian aku pun pergi ke kamar abangku, si beruang penyuka musik metal.
.
.
.
"Apa? MADESU?" Tanyanya kaget.Kaki kanannya megetuk-ngetuk lantai. Headset yang tadi ia pakai ia lepaskan dan menaruhnya sembarangan ke atas tempat tidur. Ia pun menyandarkan punggungnya ke kepala kursi santainya. Esseh! Kayaknya aku menemukan orang yang tepat nih! Dari gelagatnya aja udah serius begitu.
Ia berdeham sebentar. "Caca..."
"Ya?"
"Abang nggak tahu"
Hening
"Kalau Medusa abang tahu, kalau MADESU? Nggak pernah dengar"
Hening
"Tapi kalau dilihat dari kata-katanya, sepertinya berasal dari bahasa Jepang"
Hening
"Jawabannya gitu doang nggak apa-apa kan, Ca?"
"NGGAK APA-APA GIMANA!!?" Bentakku seraya nunjuk-nunjuk mukanya dengan tidak sopan. Kesal banget aku ngelihat tingkah sok kerennya tapi nggak tahu jawaban pertanyaanku. Ia menyipitkan matanya."Kenapa sih? Kalau abang nggak tahu, Caca kan bisa nanya ke mbah 'Google'"
Lampu muncul ke atas kepalaku- hidup, lalu mati lagi.
"Makasih ya, BANG!!!"
Dengan terbirit-birit aku memasuki kamarku. Si beruang metal yang melihat reaksiku dari belakang cuma bisa geleng-geleng kepala. "Dasar autis!"
Bokongku mendarat dengan indah di atas kursi-tepat di depan komputer. Kuhidupkan komputerku, nyalakan CPU, lalu colok si modem. Aku pun langsung men-search ke google " apa arti madesu?" Dan JRENG-JREEEEEENG....!!! Mataku terbelalak ngelihat definisi MADESU.
'Madesu, sekelas kita mengira kata itu berasal dari bahasa Jepang. Namun, Madesu adalah singkatan Indonesia dari Masa Depan Suram'
Mulutku menganga. Gitu doang? GITU DOANG!!?
Secara refleks pun aku melempar komputerku ke luar jendela.
The End(?)
Nah, itulah ceritaku. Dulu, saya benar-benar kecewa banget lho waktu tahu arti MADESU adalah Masa Depan Suram. Saya kira itu semacam ejekan atau punya defenisi yang panjang dan mengandung banyak misteri(?). Yah, mau apa dikata kalau memang cuma begitu. Bagaimana ceritaku? Aneh? Ehehehe. Maaf banyak kekurangan dalam penulisan saya. Semoga seiring berjalannya waktu, saya bisa meningkatkan tata bahasa dalam tulisan saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar